Rabu, 09 November 2011

(al Aina’ul Mardhiyah)

“Inilah kisah seorang pemuda yang menjual dirinya. Diceritakan, dari Abdul Wahid bin Zaid, berkata : Suatu ketika aku duduk ditempatku ini dan kami bersiap untuk berjuang, dimana aku telah menyuruh teman – temanku untuk bersiap – siap pada hari isnen. Ditengah – tengah majelis itu tiba –tiba ada seorang pemuda yang membaca ayat yang berbunyi sebagai berikut :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ
Artinya : sesungguhnya ALLAH telah membeli dari orang – orang mu’min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka “    qs. At-taubah 111
Tiba – tiba berdirilah seorang remaja berusia 15 tahun atau sekitar itu, dimana dia telah ditinggal mati bapaknya dan mendapatkan warisan yang banyak. Dia berkata : “ wahai Abdul Wahid, sesungguhnya Allah swt. Telah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan memberikan surga kepada mereka ?” ‘aku berkata benar! Wahai kekasihku.” Dia berkata kepadaku : “sesungguhnya aku persaksikan padamu, wahai Abdul Wahid, bahwa sesungguhnya aku telah menjual diri dan hartaku agar aku mendapatkan surga.” Aku bekata : sungguh tajamnya pedangakan lebih berat dibanding hal itu  sementara kamu adalah anak kecil dan aku khawatir bahwa kamu tidak akan mampu dan tidak akan dapat menahan penjualan ini.” ‘ Dia berkata kepadaku :”wahai Abdul Wahid, pantaskah bila aku berjualbeli dengan Allah swt. Lalu aku merasa lemah?     ‘Aku persaksikan padamu sesungguhnya engkau telah berjual beli dengan Allah swt.  Maka dia mengeluarkan semua hartanya, kemudian ia serahkan semua kecuali kuda, pedang dan biaya hidup untuk dirinya.
Ketika tiba hari keberangkatan dialah orang yang pertama kali muncul. Dia berkata:’salam bagimu, wahai Abdul Wahid.’  Aku menjawab semoga salam, berkah dan rahmat Allah swt. Selalu terlimpah kepadamu. Semoga kamu beruntung dalam bisnis ini.” Kemudian kami berangkat, sementara dia tetap bersama kami, puasa di siang hari dan sholat dimalam hari, melayani kami, menjaga hewan tunggangan kami dan menjaga kami ketika kami beristirahat sampai kami tiba di negeri romawi.
Kami tetap dalam kondisi itu sampai ketika suatu hari tiba-tiba dia datang sambil berseru : ‘ betapa rindunya aku kepada al Aina’ul Mardhiyah.”  Sampai-sampai temanku berkata: ”itulah ilusi anak ingusan”  atau mungkin akalnya sudah terguncang. Sampai ketika dia mendekat dan berkata: wahai Abdul wahid, aku sudah tidak sabar lagi dan rindu untuk bertemu Aina’ul Mardhiyah.” Aku berkata: wahai kekasihku siapakah dia? Dia berkata: “ketika aku tengah tertidur, lalu datang seorang kepadaku Dia berkata padaku: “pergilah kepada al Aina’ul Mardhiyah!”  dia membawaku kesebuah taman yang didalamnya terdapat anak sungai yang sangat jernih airnya dan ternyata ditepi sungai itu terdapat gadis-gadis yang mengenakan perhiasan dan pakaian yang tidak dapat aku gambarkan. Ketika mereka melihatku, mereka berkata: “itulah suami al Aina’ul Mardhiyah telah datang.” Aku berkata: salam untuk kalian, adakah al Aina’ul Mardhiyah diantara kalian?”mereka menjawab: “tidak kami hanyalah pelayan dan budaknya, berjalanlah terus saja.’
Akupun terus melanggkahkan kaki dan aku menemukan sebuah sungai yang airnya adalah air susu yang tidak berubah rasanya. Disana ada sebuah taman yang didalamnya terdapat semua perhiasan dan disana ada gadis-gadis cantik, ketika aku melihat mereka aku merasa terpesona dengan kecantikan dan kebagusan mereka. Disaat mereka melihatku, mereka menjadi gembira dan berkata: demi Allah inilah suami al Aina’ul Mardhiyah telah datang.” Akupun berkata: “salam bagi kalian adakah al Aina’ul Mardhiyah diantara kalian?” mereka berkata: “ salam bagimu wahai kekasih Allah, kami adalah pelayan dan hambanya teruslah melangkah.”
Akupun meneruskan perjalan dan aku menemukan sungai lain yang berisi khamr yang berada ditepi sebuah lembah, disana terdapat gadis-gadis cantik yang menjadikanku lupa kepada gadis-gadis sebelumnya. Kutanyakan kepada mereka hal yang sama lalu merekapun menjawab bahwa mereka hanyalah pelayan dan budaknya. Aku meneruskan perjalanan dan mendapatkan sungai lain yang berisi madu dan sebuah taman yg didalamnya berisikan gadi-gadis cantik yang membuatku lupa kepada gadis sebelumnya, hal yang sama kutanyakan lalu jawab merekapun masih tetap sama. Sampai aku tiba di sebuah villa yang terbuat dari mutiara yang belubang tengah, didepan pintu villa itu terdapat seorang gadis cantik yang mengenakan perhiasan dan pakaian yang tidak dapat aku lukiskan. Ketika dia melihatku, dia merasa gembira dan berseru kedalam villa; “hai al aina’ul Mardhiyah ini suamimu datang.”
Akupun berjalan mendekati villa dan memasukinya, dan terlihatlah dia tengah duduk diatas ranjangnya yang terbuat dari emas dan dikelilingi dengan mutiara putih dan merah, begitu aku melihatnya aku menjadi terpana. Dia berkata: Selamat datang, wahai kekasih Tuhan yang maha pengasih, perjumpaan kita telah dekat.” Akupun melangkah untuk memeluknya. Dia berseru: maaf, kamu belum boleh memelukku, karena didalam dirimu masih terdapat jiwa kehidupan.” insyaAllah Tuan akan berbuka bersama kami nanti malam.”
lalu aku terbangun.  Wahai Abdul Wahid aku tak sabar lagi ingin berjumpa denganya.”
Abdul Wahid bekata: “Belum selesai kami bicara, sampailah laporan bahwa tentara musuh sudah datang. Kamipun menyambutnya, begitu pula dengan remaja itu, selang beberapa waktu terdengar suara dan aku mendekati pemuda itu ternyata dia telah berhasil membunuh sembilan musuh Allah, dia belumuran darah dia tertawa penuh kemenangan dan kemudian meninggal dunia….
سبحانك اللهم ؤبحمدك اشهد ان لااله الا انت استغفرك ؤاتؤب اليك

@s Ami

Tentang Hati

Ingatlah, saat tangan mu dilepas olehnya krn dipercaya padamu...
ingatlah, saat dekapannya tak lagi menyentuhmu...  dan melepaskanmu  itu krn dia percaya padamu..
ingatlah, wajahnya yang biasa kau lihat tiap waktu... pagi, siang, sore dan malam. dan kini terbatas jarak dan kau tak bisa melihatnya untuk sementara bukan dia membiarkanmu sendirian, tapi lagi-lagi krn dia percaya padamu...
ingatlah, saat dia selalu menemanimu saat sakit, menjadi teman curahatmu, mendengar pengaduanmu, menjadi tempat besandarmu, dan memelukmu penuh kasih saat kau dilanda sedih
adakah kau merindukan ayah dan ibu?
jawab ku... pasti.
adakah kau melupakanya?
jawab ku tidak akan!!!
adakah kau mengingatnya?
jawab ku... itulah hal yang terindah bagiku....
akankah rasa percayanya kau abaikan?
jawabku...sering kali....

ku ingat saat dlam sujud malamnya ibu berdoa...
waktu itu aku nakal bukan main.
menangis ia ku buat...
tapi tetap tersenyum keesokan harinya...

saat aku berkata, dalam sadar q...
maafkan aku, karena sifatku...
lalu ia berkata, tak apa" anakku sayang. sebelum kau minta maaf ibu telah memaafkanmu...
ayah yang saat malam itu marah besar, yg mana aku takut menyapanya apa lagi berpapasan...
namun ia, memanggilku... dek... sini dek bantu ayah...
sontak hati terkejut, padahal aku semalam marah juga padanya menghina dia kolot, jaman sekarang ga sama sama jamannya ayah. sampai aku membantingkan pintu, main gitar di genjereng sekencang"nya... dan ucapannya di abaikan... namun ayah tiada dendam...

tangis memilu q rasa... tiap waktu saat ini aku jauh dari mereka...
ayah... emak... itu panggilan sayangku...
maafkan aku sampai saat ini aku belum bisa membahagiakan kaliah..
:')

dari mulut q memang kubilang sayang
dari hatiku q pun aku akui aku sangat" menyangi kalian...
namun dari kelakuanku yang selalu nakal apakah bisa dibilang berarti aku tak sayang?

mamak ayah... saat ini adek kangen banget sama ayahhh n mamakkk
<3
adek pengen pulang...
pengen di peluk mamak, ayah...
kita bisa bertemu tahun depan...

ayah sehat" di sana, jga kesehatannya juga...
mamak juga jga kesehatannya...

panjang umurnya biar kita bisa berjumpa, mamak ayah bisa ngelihat adek sampai wisudah...
mungkin saa ini, adek belum bisa menjadi seperti yang kalian inginkan... tapi suatu hari tak tahu besok atau nanti...
aku akan menjadi seperti yang kalian inginkan.
maafkan adek yang sering mengabaikan perasaan ayah, n mama.
dan tidak bisa menjaga kepercayan ayah dan mamak.

doakan adek tetep iman, menjadi anak yang baik dan berguna serta bermanfaat.
Aaaaamiinnnnn...
<3 <3

@s Ami